VIRUS NIPAH MENJADI ANCAMAN PANDEMI BARU DI ASIA
A. Virus Nipah yang Jadi Ancaman Pandemi Baru di Asia
Virus Nipah merupakan jenis virus RNA dan merupakan bagian dari
keluarga Paramyxoviridae, salah satu patogen penyakit zoonotik (bersumber dari
hewan) yang cukup berbahaya. Penyakit ini juga mudah menular hewan ke hewan,
terutama pada babi di peternakan. Kontak dengan babi yang terpapar penyakit ini
dari kelelawar juga bisa menyebabkan infeksi. Belum lama ini virus Nipah
disebut-sebut karena dikhawatirkan oleh ilmuwan jadi ancaman pandemi baru di
Asia. Seorang ahli virus asal Thailand di Red Cross Emerging Infectious
Disease-Health Science Centre saat ini tengah mempelajari soal seberapa besar
potensi virus Nipah yang jadi pandemi berikutnya di Asia.
Dari hasil analisa sampel spesies termasuk pada kelelawar,
ditemukan hewan tersebut memicu ancaman pandemi baru seperti virus COVID-19,
yaitu virus Nipah. Tingkat kematian virus Nipah ini pun dilaporkan cukup tinggi
berkisar 40 hingga 75 persen.
Gejala virus Nipah pada umumnya muncul dalam 4 hingga 14 hari setelah terinfeksi. Ada gejala awal yang muncul yakni demam dan sakit kepala, yang bisa berlangsung selama 3 hingga 14 hari. Namun, dalam beberapa kasus gejala virus Nipah ini bisa memburuk hingga pasien mengalami koma dalam rentang waktu sekitar 24 hingga 48 jam.
1. Gejala ringan :
- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sulit bernapas
- Muntah
2. Gejala parah :
- Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
- Kejang
- Koma
- Pembengkakan otak (ensefalitis)
- Kematian
B. Virus Nipah belum ada obatnya
Hingga saat ini, masih belum ada obat resmi yang spesifik ditujukan untuk seseorang yang terpapar Virus Nipah. Selama ini perawatan pada pasien hanya meredakan gejala yang muncul.
C. Bagaimana cara cegah virus Nipah?
- Cuci tangan teratur dengan sabun dan air
- Menghindari kontak dengan kelelawar atau babi yang sakit
- Menghindari area tempat kelelawar biasanya bertengger
- Hindari konsumsi kurma mentah
- Hindari konsumsi buah-buahan yang mungkin terkontaminasi oleh kelelawar
- Hindari kontak dengan darah atau cairan tubuh siapa pun yang diketahui terinfeksi NiV (virus Nipah)
D. Tips mengatasi / mencegah virus nipah
Virus
Nipah dikhawatirkan menjadi pandemi baru di Asia oleh para ahli kesehatan
dunia, setelah Covid-19. Cara mengatasi virus Nipah yakni dengan membatasi atau
melarang perpindahan hewan dari peternakan yang terinfeksi ke daerah lain dapat
mengurangi penyebaran penyakit.
Dengan tidak adanya vaksin, satu-satunya cara untuk mengatasi atau mencegah infeksi pada orang adalah dengan meningkatkan kesadaran tentang faktor risiko dan mendidik masyarakat tentang tindakan yang dapat mereka ambil untuk mengurangi paparan virus Nipah. Selain itu, berikut cara mengurangi risiko penularan.
- Buah-buahan harus dicuci bersih dan dikupas sebelum dikonsumsi.
- Buah dengan tanda gigitan kelelawar harus dibuang.
- Sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya harus dipakai saat menangani hewan yang sakit atau jaringannya, dan selama penyembelihan serta pemusnahan
- Sebisa mungkin, orang harus menghindari kontak dengan babi yang terinfeksi.
- Cuci tangan secara teratur harus dilakukan setelah merawat atau mengunjungi orang yang sakit.
CNN Indonesia, Jakarta selasa, 26/01/2021, CARA MENGATASI VIRUS NIPAH YANG JADI ANCAMAN PANDEMI BARU_https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210126190833-255-598704/cara-mengatasi-virus-nipah-yang-jadi-ancaman-pandemi-baru.
Ayunda Septiani,Detikhealth, 5 FAKTA VIRUS NIPAH YANG JADI ANCAMAN PANDEMI BARU DI ASIA_https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5352086/5-fakta-virus-nipah-yang-jadi-ancaman-pandemi-baru-di-asia
MADING ONLINE APRIL 2021
2 komentar: