VAKSIN COVID-19   1.       Apa Itu Vaksin Covid-19? Salah satu komponen utama vaksin adalah antigen, komponen kecil yang sudah dimatik...

VAKSIN COVID - 19

Agustus 13, 2021 BEM KM IK UNSRI 0 Comments


VAKSIN COVID-19

 

1.     Apa Itu Vaksin Covid-19?

Salah satu komponen utama vaksin adalah antigen, komponen kecil yang sudah dimatikan atau dilemahkan dan tidak berbahaya dari suatu organisme penyebab penyakit. Antigen inilah yang berperan penting dalam membentuk antibodi yang akan menjadi bagian krusial dalam sistem imun kita. Antibodi yang sudah terbentuk akan melatih sistem imun dan membuatnya “lebih pintar” dalam mengenali virus yang masuk ke tubuh.

vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu cara efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus sebagai langkah pencegahan penyakit. Tetapi, satu hal yang perlu diingat adalah, tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan 100 persen. Tetap ada kemungkinan tertular penyakit, namun efeknya tidak akan seberat bila tidak divaksin. Intinya, vaksin Covid-19 akan membentuk kekebalan tubuh, sehingga tubuh kita siap apabila terpapar virus corona.


2.     Mengapa Wajib Vaksin?

Tahukah kamu bahwa tidak semua orang bisa divaksinasi? Orang-orang yang memiliki penyakit berat, alergi, hingga alasan umur umumnya tidak disarankan mendapatkan vaksin, karena mempunyai tendensi komplikasi. Jadi, mereka yang tidak bisa divaksin ini menggantungkan harapannya kepada kita―yang memenuhi syarat untuk divaksinasi―agar virus ini tidak semakin menyebar. Ketika kamu divaksinasi, kemungkinan untuk menularkan penyakit ke orang lain tentu akan berkurang, karena risiko tubuhmu untuk terinfeksi penyakit pun turut berkurang. Dengan mengikuti vaksinasi Covid-19, kita tak hanya menyelamatkan diri sendiri, namun juga melindungi mereka yang rentan.

Pemberian vaksinasi juga akan mempercepat kekebalan kelompok (herd immunity). Ketika sudah banyak masyarakat yang divaksinasi, maka terbentuklah keadaan yang disebut dengan Herd Immunity. Frasa ini pasti sudah tidak asing di telinga kamu, kan? Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah suatu kondisi ketika penduduk di suatu daerah sudah kebal/imun terhadap suatu virus penyebab penyakit. Herd immunity tercapai dengan cara melindungi orang dari virus, yaitu dengan cara vaksinasi. Pemerintah kita pun telah menetapkan target 70 persen target masyarakat Indonesia mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan kelompok. Dengan kekebalan kelompok lewat vaksinasi Covid-19, penyakit ini pun akan semakin sedikit penularannya, dan tentu saja nyawa yang dapat diselamatkan pun akan lebih banyak. 

 

3.     Jenis-jenis Vaksin yang Dipakai di Indonesia

1. Sinovac

Sinovac adalah vaksin covid pertama yang dipakai di Indonesia. Vaksin COVID-19 Sinovac atau CoronaVac diproduksi di China. Vaksin ini berisikan virus corona yang telah dimatikan.

Setelah divaksinasi, virus yang telah mati akan memantik sistem daya tahan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat menjaga tubuh dari virus corona. Hasil uji klinis fase 3 yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat, menunjukkan efikasi vaksin ini mencapai 65,3 persen.

Vaksin COVID-19 Sinovac juga aman digunakan oleh anak-anak dan ibu hamil karena efek sampingnya yang terbilang ringan. Efek samping itu meliputi nyeri dan pegal di bagian bekas suntik, demam, atau kelelahan.

2. AstraZeneca

Vaksin COVID-19 yang diproduksi di Inggris ini dibuat dari virus hasil rekayasa genetika untuk memicu respons imun. Menurut WHO, vaksin ini memiliki efikasi sebesar 63,09 persen.

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin AstraZeneca akan memasuki sel tubuh dan akan dikenali sistem imun sebagai benda asing. Kemudian, sistem imun akan terpicu untuk menghasilkan antibodi dan sel-sel imun lainnya untuk melawan patogen yang dianggap sebagai infeksi.

Efek samping vaksin COVID-19 AstraZeneca ada dalam kategori ringan-sedang. Hal yang paling umum dilaporkan adalah terjadinya nyeri atau gatal di area suntikan, demam, menggigil, sakit kepala, mual, dan nyeri otot atau sendi.

3. Sinopharm

Tak jauh berbeda dengan vaksin Sinovac, vaksin COVID-19 Sinopharm berisi virus corona yang telah dimatikan. Vaksin yang diproduksi di China ini punya efikasi mencapai 79,34 persen.

Cara kerja vaksin ini pun sama dengan vaksin Sinovac yaitu dengan memantik sistem daya tahan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat menjaga tubuh dari virus corona.

Efek samping vaksin COVID-19 Sinopharm meliputi rasa sakit dan kemerahan, sakit kepala, nyeri otot, diare, dan batuk.

4. Moderna

Vaksin COVID-19 Moderna diketahui memiliki efikasi mencapai 94,1 persen untuk usia 18-65 tahun. Sedangkan pada usia di atas 65 tahun mencapai 86,4 persen.

Karena efikasinya yang tinggi, vaksin Moderna disebut akan digunakan sebagai 'booster' atau suntikan ke-3 untuk tenaga kesehatan (nakes) dengan pertimbangan, kelompok inilah yang paling rentan di tengah lonjakan kasus COVID-19.

5. Pfizer

BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat pada vaksin COVID-19 Pfizer. Dalam pernyataannya, BPOM menyebut efikasi vaksin buatan Amerika Serikat ini mencapai 95,5 pada remaja di atas 16 tahun dan 100 persen bagi remaja usia 12-15 tahun.

 

Sumber :

https://corona.jakarta.go.id/id/artikel/alasan-mengapa-harus-ikut-vaksinasi-covid-19

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5650949/macam-macam-vaksin-covid-19-yang-dipakai-ri-dari-efikasi-hingga-efek-samping



MADING ONLINE AGUSTUS 2021



0 komentar: