VAKSIN COVID - 19
VAKSIN COVID-19
1.
Apa Itu Vaksin Covid-19?
Salah satu
komponen utama vaksin adalah antigen, komponen kecil yang sudah dimatikan
atau dilemahkan dan tidak berbahaya dari suatu organisme penyebab penyakit.
Antigen inilah yang berperan penting dalam membentuk antibodi yang akan menjadi
bagian krusial dalam sistem imun kita. Antibodi yang sudah terbentuk akan
melatih sistem imun dan membuatnya “lebih pintar” dalam mengenali virus yang
masuk ke tubuh.
vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu cara efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus sebagai langkah pencegahan penyakit. Tetapi, satu hal yang perlu diingat adalah, tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan 100 persen. Tetap ada kemungkinan tertular penyakit, namun efeknya tidak akan seberat bila tidak divaksin. Intinya, vaksin Covid-19 akan membentuk kekebalan tubuh, sehingga tubuh kita siap apabila terpapar virus corona.
2.
Mengapa Wajib Vaksin?
Tahukah
kamu bahwa tidak semua orang bisa divaksinasi? Orang-orang yang memiliki
penyakit berat, alergi, hingga alasan umur umumnya tidak disarankan mendapatkan
vaksin, karena mempunyai tendensi komplikasi. Jadi, mereka yang tidak bisa
divaksin ini menggantungkan harapannya kepada kita―yang memenuhi syarat untuk
divaksinasi―agar virus ini tidak semakin menyebar. Ketika kamu divaksinasi,
kemungkinan untuk menularkan penyakit ke orang lain tentu akan berkurang,
karena risiko tubuhmu untuk terinfeksi penyakit pun turut berkurang. Dengan
mengikuti vaksinasi Covid-19, kita tak hanya menyelamatkan diri sendiri, namun
juga melindungi mereka yang rentan.
Pemberian
vaksinasi juga akan mempercepat kekebalan kelompok (herd
immunity). Ketika sudah banyak masyarakat yang divaksinasi, maka
terbentuklah keadaan yang disebut dengan Herd Immunity. Frasa ini pasti
sudah tidak asing di telinga kamu, kan? Herd immunity atau
kekebalan kelompok adalah suatu kondisi ketika penduduk di suatu daerah sudah
kebal/imun terhadap suatu virus penyebab penyakit. Herd immunity tercapai
dengan cara melindungi orang dari virus, yaitu dengan cara vaksinasi.
Pemerintah kita pun telah menetapkan target 70 persen target masyarakat
Indonesia mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan
kelompok. Dengan kekebalan kelompok lewat vaksinasi Covid-19, penyakit ini pun
akan semakin sedikit penularannya, dan tentu saja nyawa yang dapat diselamatkan
pun akan lebih banyak.
3.
Jenis-jenis Vaksin yang Dipakai di
Indonesia
1. Sinovac
Sinovac adalah vaksin covid
pertama yang dipakai di Indonesia. Vaksin COVID-19 Sinovac atau CoronaVac
diproduksi di China. Vaksin ini berisikan virus corona yang telah dimatikan.
Setelah divaksinasi, virus yang
telah mati akan memantik sistem daya tahan tubuh untuk menghasilkan antibodi
yang dapat menjaga tubuh dari virus corona. Hasil uji klinis fase 3 yang
dilakukan di Bandung, Jawa Barat, menunjukkan efikasi vaksin ini mencapai 65,3
persen.
Vaksin COVID-19 Sinovac juga aman
digunakan oleh anak-anak dan ibu hamil karena efek sampingnya yang terbilang
ringan. Efek samping itu meliputi nyeri dan pegal di bagian bekas suntik,
demam, atau kelelahan.
2. AstraZeneca
Vaksin COVID-19 yang diproduksi di
Inggris ini dibuat dari virus hasil rekayasa genetika untuk memicu respons
imun. Menurut WHO, vaksin ini memiliki efikasi sebesar 63,09 persen.
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin AstraZeneca akan memasuki sel
tubuh dan akan dikenali sistem imun sebagai benda asing. Kemudian, sistem imun
akan terpicu untuk menghasilkan antibodi dan sel-sel imun lainnya untuk melawan
patogen yang dianggap sebagai infeksi.
Efek samping vaksin COVID-19
AstraZeneca ada dalam kategori ringan-sedang. Hal yang paling umum dilaporkan
adalah terjadinya nyeri atau gatal di area suntikan, demam, menggigil, sakit
kepala, mual, dan nyeri otot atau sendi.
3. Sinopharm
Tak jauh berbeda dengan vaksin
Sinovac, vaksin COVID-19 Sinopharm berisi virus corona yang telah dimatikan.
Vaksin yang diproduksi di China ini punya efikasi mencapai 79,34 persen.
Cara kerja vaksin ini pun sama
dengan vaksin Sinovac yaitu dengan memantik sistem daya tahan tubuh untuk
menghasilkan antibodi yang dapat menjaga tubuh dari virus corona.
Efek samping vaksin COVID-19
Sinopharm meliputi rasa sakit dan kemerahan, sakit kepala, nyeri otot, diare,
dan batuk.
4. Moderna
Vaksin COVID-19 Moderna diketahui
memiliki efikasi mencapai 94,1 persen untuk usia 18-65 tahun. Sedangkan pada
usia di atas 65 tahun mencapai 86,4 persen.
Karena efikasinya yang tinggi,
vaksin Moderna disebut akan digunakan sebagai 'booster' atau suntikan ke-3
untuk tenaga kesehatan (nakes) dengan pertimbangan, kelompok inilah yang paling
rentan di tengah lonjakan kasus COVID-19.
5. Pfizer
BPOM telah memberikan izin
penggunaan darurat pada vaksin COVID-19 Pfizer. Dalam pernyataannya, BPOM
menyebut efikasi vaksin buatan Amerika Serikat ini mencapai 95,5 pada remaja di
atas 16 tahun dan 100 persen bagi remaja usia 12-15 tahun.
Sumber :
https://corona.jakarta.go.id/id/artikel/alasan-mengapa-harus-ikut-vaksinasi-covid-19
MADING ONLINE AGUSTUS 2021
0 komentar: