Tetap Jaga Kesehatan Mental di Masa Duka Pandemi
Tetap Jaga Kesehatan
Mental di Masa Duka Pandemi
Masa pandemi Covid-19 telah memasuki tahun kedua bagi
masyarakat di seluruh dunia dan yang pastinya dialami juga di Indonesia. Berita
masyarakat tertular Covid-19 makin hari semakin bertambah dan bahkan klaster
keluarga menjadi penularan tertinggi saat ini. Pandemi Covid-19 membuat banyak
keluarga dan kerabat harus kehilangan orang-orang yang mereka kasihi.
Menurut update data per 8 September 2021, telah tercatat 4.147.365
kasus konfirmasi positif Covid-19 dengan 132.823 kasus aktif, serta kasus
meninggal sebanyak 137.782. Angka-angka tersebut mengalami peningkatan harian,
disamping berita baik bahwa secara kumulatif terdapat 3.876.760 kasus yang
telah sembuh.
Pemerintah terus menggalakkan program vaksinasi, sehingga
tercatat sudah sebanyak 69.778.403 orang telah divaksinasi dosis pertama dan 39.970.679
orang pada vaksinasi dosis kedua yang tentunya angka tersebut terus meningkat
dari hari ke hari.
Situasi saat ini bukan hanya melumpuhkan sektor kesehatan tetapi
juga sektor ekonomi. Akibat lumpuhnya sektor ekonomi, banyak orang yang harus
kehilangan pekerjaan namun harus tetap bertahan hidup. Hal ini bisa membuat
kita mengalami gejala kesehatan mental ketika kita merasa tidak atau kurang
kuat lagi untuk dapat men-support diri kita, keluarga, dan teman
kita.
Memang berat untuk menerima kenyataan akibat dari pandemi
ini, dimana kita harus kehilangan orang yang kita sayangi baik itu keluarga,
teman, atau hanya orang yang kita kenal dari jauh.Untuk menjaga kesehatan
mental diri sendiri, kita dapat melakukan beberapa cara sederhana, seperti
menyediakan jurnal untuk mencurahkan pikiran dan perasaan atau dengan belajar
dan melakukan meditasi.
Berikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh dan jiwa
kita, mengonsumsi makanan gizi seimbang, dan lakukan aktivitas fisik ringan.
Dengan demikian, kita dapat mengolah atau mengontrol emosi, dan kita bisa
berkata ke dalam diri kita bahwa kita dapat menerima dan bahwa semua akan
baik-baik saja.
Adapun opsi lainnya adalah kita harus menanamkan dalam diri
bahwa kita tidak sendirian. Kita dapat berbicara dengan orang yang dipercaya di
lingkungan kita, bisa keluarga atau sahabat yang memahami kondisi kita. Kitapun
juga bisa menghubungi layanan professional, yaitu Layanan Psikologi Sehat Jiwa
(SEJIWA) secara gratis di nomor telepon 119 Ext 8.
Men Sana In Corpore Sano! Ingatlah, dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang
kuat. Hal ini bisa bersifat resiprokal. Oleh karenanya, mari kita tetap menjaga
kesehatan mental, sehingga kesehatan fisik juga terjaga dan begitu juga
sebaliknya.
Jangan lengah dalam masa pandemi ini, walau kita belum
mengetahui sampai kapan pandemi ini dapat berlalu. Tetap terapkan disiplin
protokol kesehatan, segera dapatkan Vaksinasi Covid-19 bagi yang belum menerimanya,
dan dukung upaya 3T (Tes, Telusur, Tindaklanjut) yang menjadi ikhtiar kita
bersama. Pada akhirnya, kita kuatkan keamanan, keimanan, dan ke-imun-an kita
agar terhindar dari penularan Covid-19.
Referensi
:
Eunice Margarini, SKM, MIPH, Promkes.kemkes.go.id.
Data COVID-19 Kemenkes RI
0 komentar: