Tips Mengatasi Gangguan Tidur Tips Mengatasi Tidur menurut P2PTM KEMENKES RI 1.       Hindari Konsumsi Rokok dan Alkohol Setelah maka...

Tips Mengatasi Gangguan Tidur

Desember 06, 2020 BEM KM IK UNSRI 0 Comments

 

Tips Mengatasi Gangguan Tidur


Tips Mengatasi Tidur menurut P2PTM KEMENKES RI

1.      Hindari Konsumsi Rokok dan Alkohol

Setelah makan siang, hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein. Kafein yang terdapat pada kopi atau teh terbukti bisa menyebabkan pola tidur terganggu.  Dua jam sebelum tidur hindari minuman beralkohol dan rokok. Rokok juga bisa menjadi stimulan bagi pusat syaraf manusia yang membuat Anda jadi susah tidur.

2.      Tetapkan Waktu Tidur yang Teratur

Jam tidur yang berantakan bisa mengganggu jam biologis Anda. Walau telat tidur bukan berarti Anda bisa bangun lebih siang. Awalnya memang sulit tapi jika pola itu sudah tertanam dengan baik, pasti bisa dijalani.

3.      Sempatkan untuk Berolahraga Setiap Hari

Tubuh yang selalu aktif secara fisik  selain baik untuk kesehatan secara umum sangat membantu untuk memastikan tidur yang nyenyak di malam hari. Tapi jangan berolahraga mendekati jam tidur karena malah dapat menyulitkan tubuh untuk tidur, dikarenakan tubuh masih dalam keadaan 'bersemangat' atau belum rileks.

4.      Tenangkan Pikiran dan Mental

Tenangkan pikiran dan mental Anda. Jangan terlalu banyak memikirkan masalah ketika menjelang tidur malam. Siapkan diri sendiri untuk tidur dan mimpi indah.

Berikut panduan jatah tidur yang baik

- Usia 0-1 bulan: bayi yang usianya baru 2 bulan umumnya membutuhkan waktu tidur 14-18 jam sehari.

- Usia 1-18 bulan: pada usia ini bayi membutuhkan waktu tidur 12-14 jam sehari termasuk tidur siang. Tidur cukup akan membuat tubuh dan otak bayi berkembang baik dan normal.

- Usia 3-6 tahun: kebutuhan tidur yang sehat di usia anak menjelang masuk sekolah ini, mereka membutuhkan waktu untuk istirahat tidur 11-13 jam, termasuk tidur siang. Menurut penelitian, anak usia di bawah enam tahun yang kurang tidur, akan cenderung obesitas di kemudian hari.

- Usia 6-12 tahun: Anak usia sekolah ini memerlukan waktu tidur 10 jam. Menurut penelitian, anak yang tidak memiliki waktu cukup istirahat, dapat menyebabkan mereka menjadi hiperaktif, tidak konsentrasi belajar, dan memiliki masalah pada perilaku di sekolah.

- Usia 12-18 tahun: menjelang remaja sampai remaja kebutuhan tidur yang sehat adalah 8-9 jam. Studi menunjukkan bahwa remaja yang kurang tidur, lebih rentan terkena depresi, tidak fokus dan punya nilai sekolah yang buruk.

- Usia 18-40 tahun: orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-8 jam setiap hari. Para dokter menyarankan bagi mereka yang ingin hidup sehat untuk menerapkan aturan ini pada kehidupannya.

Ancaman Bahaya Kurang Tidur

 - Memperburuk kondisi kesehatan tubuh: berbagai penyakit akan menghampiri Anda seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke bahkan diabetes.

- Kulit terlihat lebih tua: kulit Anda akan terlihat pucat dan kusam serta kerutan halus yang nampak pada kulit Anda, disamping mata akan terlihat bengkak.

- Hilang fokus saat berkendara: jika Anda seorang pekerja yang harus memakai mobil dan motor, maka Anda harus memiliki waktu istirahat yang cukup di malam hari agar dapat memastikan fokus saat menyetir.

- Munculnya obesitas: jika terjaga terus sepanjang malam maka akan terjadi peningkatan rasa lapar. Hasrat atau nafsu makan yang selalu ingin tersalurkan akan memicu obesitas atau kegemukan dengan berat badan yang melebihi ukuran ideal.

- Stres meningkat: akibat kurang tidur lainnya adalah Anda akan stres, sering marah-marah dan kelihatan murung di sela aktivitas sehari-hari.

- Sering lupa: kurang tidur di malam hari bisa mengakibatkan Anda menjadi pelupa.

- Hilangnya konsentrasi belajar: para pelajar akan merasakan terganggu konsentrasi saat belajar apabila kurang tidur. Biasanya bahkan cenderung menjadi pelupa

Menurut KEMENKES RI

1.    Tidur ialah aktivitas pasif yang sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Total waktu tidur yang dibutuhkan manusia memliki perbedaan dari faktor umur.

2.    Kekurangan Waktu Tidur Kebutuhan waktu tidur seseorang akan meningkat sesuai kekurangan waktu tidurnya pada hari-hari sebelumnya sehingga tidur yang kurang menciptakan “utang tidur” pada hari-hari berikutnya. Pada akhirnya, tubuh secara alami akan menuntut agar utang tidur tersebut dilunasi

3.    Kekurangan tidur akan membuat seseorang mudah lemah dan sulit mengendalikan emosi saat beraktivitas di siang hari. Kekurangan tidur juga sangat bahaya bagi mereka yang sering berkendara. Sopir/ pengedara motor yang kelelahan dan mengantuk ialah faktor utama banyaknya kejadian kecelakaan lalu lintas. Hal ini disebabkan oleh mengantuk yang menjadi fase terakhir otak sebelum tidur dan sulit untuk ditahan. Mulailah untuk mencukupkan waktu tidur kita agar hidup lebih sehat dan seimbang.

Kemkes.go.id  (2014). https://promkes.kemkes.go.id/?p=1606

P2ptm.kemkes.go.id   (2016).http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/memetik-manfaat-tidur



0 komentar: