Sabtu, 12 Maret 2016, pertandingan PORMAFKA cabang olahraga badminton dilaksanakan. Jangan membayangkan pertandingan hari itu segalanya...

Cabang Badminton, PSIK vs 2011 Reguler PDU

Maret 12, 2016 BEM KM IK UNSRI 0 Comments



Sabtu, 12 Maret 2016, pertandingan PORMAFKA cabang olahraga badminton dilaksanakan. Jangan membayangkan pertandingan hari itu segalanya berjalan lancar dan mulus, semulus kulit tanpa jerawat.
Belum bertanding saja, para atlet dan suporter sudah membuat grup sosmed heboh lantaran tidak tahu lokasi. Lili Kurnia, salah satu suporter yang juga sulit mendeteksi lapangan, bernasib paling naas. Ia tersesat entah sampai di mana. Tiba di lokasi, pertandingan sudah selesai.

Maklum saja, mayoritas atlet PSIK banyak yang berasal dari Inderalaya. Ambil contoh, salah satu atlet kami, Icha Ayu Aprilia Sari. Si doi asalnya dari Lampung dan ngekos di Inderalaya. Jelas saja dia mesti muter-muter Palembang hanya untuk mencari lapangan Taksam. Ingat, Palembang tidak sekecil daun lontar, apalagi seujung kuku! Untung saja kami pantang menyerah *kibas poni*.

Ngomong-ngomong, atlet inti PSIK ada Adrian Javas Setiadi (Reguler 2014), Icha Ayu Aprilia Sari (Reguler 2014), Wulandari (Reguler 2014), Winni Gianita Eldi (Reguler 2014), dan Ibnu Winarto (AP 2015). Ngomong-ngomong (lagi), tahun kemarin di perempatan semifinal PORMAFKA cabang badminton, kami bertemu dengan 2011 Reguler PDU. Dan kami kalah sebagai juara keempat.

Entah kami yang tidak beruntung atau memang sudah jodoh, di tahun ini kami bertemu lebih cepat dengan mereka. Baru babak kualifikasi, kami sudah bertemu lawan yang tangguh. Hasil undian terkadang memang terasa begitu pahit! Kami kalah lebih cepat tahun ini.


Icha Ayu dan Adrian Javas, dalam ganda campuran

Jemi Saputra, kamera dari belakang

Marta Sari, salah satu suporter aktif PSIK

“Saya sebagai suporter tetap bangga dengan PSIK, meskipun kalah saya tetap mendukung mereka. tetapi, soma tahun depan lebih baik lagi. Juara umum, kalau bisa!”. ujar Dina Aprimilda, mewakili para suporter aktif, sambil mengepalkan tangan penuh semangat.

“Walaupun kami kalah, kami tetap bangga bisa melawan kakak-kakak itu dengan luar biasa,” ujar Jemi Saputra, yang mengaku manager tim badminton, sambil tersenyum ganteng.

0 komentar: